Senin, 21 Mei 2012

Biology poetry

Puisi ala anak biologi 
alias nggak tau judulnya.. :)

Mbuh lah udah lammmmmaa banget nggak mampir ke blog sendiri.
terakhir posting kayaknya tentang sistem digestivus yaa..
oke sekarang saya akan memposting tentang puisi yang entah mungkin saya buat karna kepikiran dengan morfologi tumbuhan de el el...
tetteret tereeettttttttttt....

Cinta itu seperti Jasminum sambac yang tumbuh mewangi dengan filotaksis termasuk folia decussata
dimana dia tidak mempunya susut divergensi yang dirasakan oleh semua makhluk di muka bumi ini.
Cinta itu kadang berasa seperti Saccharum officinarum tapi kadang kayak Citrus sp yang kisah didalamnya sangat classic dan kan terkenang.
Lucunya, orang yang sedang terpanah heparnya, pasti dan pasti dia kan merasa seperti tersengat Apis cerana. bahkan si Macaca mulata pun dia anggap seperti Prince dari negeri Antah berantah. 
The Other word, orang yang sedang terpanah asmara akan merasa rasa dari salah satu hasil defekasi dari Gallus-gallus akan berasa seperti Coklat yang manis.

Sebenarnya bukan salah keduanya apabila kita sedang merasa jatuh cinta.
Tapi itu karena adanya hormon dopamin yang dihasilkan endokrin gland.
Cinta itu juga bukan hasil glikolisis bla bla bla sampai Rantai Transpor Elektron yang menghasilkan 38 ATP dan bukan Filokladia pada Muehlenbeckia sp,
Namun apakah engkau tau ?
Cinta itu mirip banget kladodia yang rasa cinta itu terus tumbuh sepanjang waktu.

Tapi hati-hati dengan yang namanya CINTA.
Memang 1 kata,,
Ketika kamu terjatuh.
Kamu akan merasakan rasanya itu seperti spina meuralis bahkan sadisnya bisa membuat orang memakan Cerberra manghass.
Dan ingatlah,, hanya hepar, diensefalon, hipothalamus dan tentu saja dirimu sendiri yang bisa mengendalikannya.
Syukuri anugerah dari Yang Maha Kuasa tersebut untuk lebih mencintai kedua orang tua, sahabat dan orang yang tersayang serta alam..